Monday, July 2, 2012


Algoritma  3DES Pada Proses Enkripsi di VPN



Alex Firdaus

Ilmu Komputer, Fakultas Pendidikan Matematika Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Pendidikan Indonesia
Jalan Dr. Setiabudhi No.229 Bandung 40154 Jawa Barat – Indonesia
upi.edu



Abstrak:

Enkripsi ialah suatu proses yang mengkonversikan suatu data kedalam sutau data yang tak dapat dimengerti seperti halnya data sebelumnya. Proses ini biasanya dipakai untuk mengamankan suatu data agar ketika orang yang tidak memiliki hak untuk menerima data tersebut tidak dapat memahami data tersebut. Lain halnya dengan orang yang memiliki hak untuk menrima dan membacanya, orang ini memiliki kunci untuk mengembalikan data yang telah dienkripsi kedalam bntuk yang awal, sehingga dapat dipahami apa maksud atau arti dari data tersebut. Proses pengembalian data tersebut itulah yang inamakan dengan dekripsi.
Algoritma 3DES ialah salah satu algoritma enkripsi data yang sering diguanakan di dunia. Algoritma ini sendiri ialah algoritma DES (Data Encryption Standard) yang diulang sebanyak 3 kali. Algoritma ini sangat cocok dan memang kerap digunakan pada teknologi VPN (Virtual Private Network) yang menjamin keamanan interkoneksi. VPN sendiri ialah teknologi yang menjamin keamanan jaringan meskipun memakai jaringan public seperti internet atau yang lainnya dengan menggunakan tunnel diantara ujung-ujung koneksinya. 

Kata kunci: 3DES, enkripsi, dekripsi, keamanan, VPN.

I.                     PENDAHULUAN
1.1.    Latar Belakang
Teknologi yang semakin maju dengan pesat dapat membantu semua kegiatan manusia disetiap harinya, dari situasi seperti itu, berbagai hal penting seperti data perusahaan atau instansi disimpan dan diolah oleh teknologi tersebut. Namun hal tersebut menjadikan perusahaan atau instansi itu sangat bergantung kepada teknologi tersebut. Seperti yang kita tahu, kejahatan di dunia maya sangat tinggi sehingga perusahaan atau insatansi yang ingin memiliki penyimpanan data yang terintegrasi dengan satu sama lain dengan cabangnya harus menjamin keamanan data yang tak ternilai.
Jurnal ini akan menjelaskan suatu solusi dari permasalahan di atas. Jurnal ini akan menjelaskan bagaimana VPN dapat menjadi solusi dari permasalahan yang dapat menimpa pada siapapun. pada teknologi VPN tersebut, terdapat banyak langkah yang membentuk suatu keamanan interkoneksi yang melewati jaringan public. Hal tersebut salah satunya terbentuk karena adanya proses enkripsi pada data yang akan dikirim. Proses enkripsi tersebut umumnya terjadi sebelum terjadinya proses tunneling pada VPN. Pada proses enkripsi trsebut banyak algoritma enkripsi yang dapat digunakan, namun ada kekurangan dan ada kelebihannya juga. 
1.2.    Rumusan Masalah
Bagaimana proses enkripsi data pada proses VPN sehingga dapat menjadikan VPN menjadi solusi keamanan interkoneksi melewati jaringan public seperti internet atau yang lainnya.
1.3.    Lingkup Permasalahan
Pada jurnal ini penulis membatasinya hanya pada bagaiman proses enkripsi pada proses VPN dan kenapa algoritma 3DES yang dipakai pada proses enkripsi.
1.4.    Tujuan Penelitian
Tujuan daripada jurnal ini ialah untuk mengtahui bagaiman peran algoritma 3DES pada proses enkripsi di VPN.
1.5.    Metode Penelitian
Dalam jurnal ini pendekatan pembahasan yang digunakan ialah:
a.       Dari beberapa proses dalam VPN, proses enkripsilah yang akan kita bahas .
b.       Dari beberapa algoritma enkripsi, algoritma 3DES yang akan kita bahas .

II.                  LANDASAN TEORI
Algoritma 3DES ialah salah satu algoritma enkripsi data yang sering diguanakan di dunia. Algoritma ini sendiri ialah algoritma DES (Data Encryption Standard) yang diulang sebanyak 3 kali. Algoritma ini sangat cocok dan memang kerap digunakan pada teknologi VPN (Virtual Private Network) yang menjamin keamanan interkoneksi.
VPN adalah teknologi yang menjamin keamanan jaringan meskipun memakai jaringan public seperti internet atau yang lainnya dengan menggunakan tunnel diantara ujung-ujung koneksinya.  Ketika data akan masuk ke dalam tunnel, maka data teersebut akan terlebih dahulu dienkripsi. Setelah proses enkripsi tersebut selesai barulah data yang teelah terenkripsi masuk kedalam tunnel. Ketika data teersebut keluar dari ujung tunnel yang satunya lagi, barulah data tersebut kembali di konversi ke bentuk semula dengan proses dekripsi. Selain yang penulis sbutkan, masih ada beberapa langkah proses dalam VPN yang mnjadikan VPN sebagai solusi keamanan interkoneksi yang melewati jaringan public.
Ada banyak implementasi perangkat lunak dan perangakat keras DES. Melihat pengertian 3DES diatas, pengulangan sebanyak 3 kali sangatlah penting  guna mencegah meet-in-the-middle-attack.
Ada beberapa versi 3DES yang bisa dibentuk yaitu :
Dalam bentuk sederhana 3DES (mode EEE) dapat dituliskan:
Enkripsi:                C=Ek3(Ek2(Ek1(P)))
Dekripsi:                D=Dk1(Dk2(Dk3(C)))

Versi pertama 3DES menggunakan 2 buah kunci (mode EDE):
Enkripsi:                C=Ek1(Ek2(Ek1(P)))
Dekripsi:                D=Dk1(Dk2(Dk1(C)))

Versi kedua 3DES menggunakan 3 buah kunci (mode EDE):
Enkripsi:                C=Ek3(Dk2(Ek1(P)))
Dekripsi:                D=Dk1(Ek2(Dk3(P)))

III.               HASIL PENELITIAN


IV.                PENUTUP
Ada beberapa kesimpulan yang dapat kita ambil, diantaranya:
a.       Banyak system yang mendukuang perintah 3DES, atau utility dan library yang dapat digunakan untuk 3DES
b.       Pengulangan yang dilakukan oleh 3DES sangat penting untuk menghindari meet-in-the-middle-attack.
c.        Proses enkripsi pada VPN sangat penting guna merahasiakan data yang dikirim.

UCAPAN TERIMA KASIH
Penulis mengucapkan terimakasih kepada:
1.       Allah SWT yang telah memberikan seglanya bagi klencaran penulisan jurnal ini.
2.       Orang tua saya yang senantiasa mndoakan saya setiap saat.
3.       Bapak Eddy Prasetyo Nugroho, selaku dosen pembimbing.
4.       Teman-teman sekalian baik yang terlibat langsung maupun secara tak langsung.
5.       Semua pihak yang tak dapat saya sbutkan disini semua.

DAFTAR PUSTAKA
[1]        Purbo Ono W. dan Wiharjito Tony, keamanan jaringan internet, Jakarta, Indonesia: PT. Elex Media Komputindo, 2000.
[2]        Munir Rinaldi, Kriptografi, Bandung, Indonesia: Informatika, 2006.
[3]       Thomas Tom, Network Security First-Step, Yogyakarta, Indonesia: ANDI, 2005

No comments:

Post a Comment