Tuesday, December 4, 2012

Pengiriman data dengan menggunakan Protokol Bisynch


Pengiriman data dengan menggunakan Protokol Bisynch


Alex Firdaus
Ilmu Komputer
Fakultas Pendidikan Matematika Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Pendidikan Indonesia
Jalan Dr. Setiabudhi No.229 Bandung 40154 Jawa Barat – Indonesia

Abstrak ~ Protokol Sinkron Biner (Bisynch) adalah protocol yang dikembangkan oleh IBM pada akhir tahun 1960. Bisynch merupakan jenis protocol half-duplex point-to-point. Bisynch memungkinkan data seri untuk dikirimkan dalam blok-blok, setiap blok diawali dengan sederetan bit penyesuaian yang biasanya berupa karakter ASCII SYN.

Kata kunci: Bisynch, protocol, half-duplex, point-to-point, pengiriman data.


I. PENDAHULUAN

1.1.    Latar Belakang
             Pengiriman data pada dasarnya tidak dikirimkan secara langsung sebesar data itu sendiri, melainkan data terlebih dahulu akan dibagi menjadi suatu blok-blok yang lebih kecil. Untuk melakukan pengiriman ada banyak protocol yang dapat dipakai, tetapi untuk saat ini saya akan mengulas pengiriman data yang menggunakan Protokol Sinkron Biner (Bisynch). Protocol yang menjadi cikal bakal protocol-protokol lainya yang lebih canggih dan sesuai dengan kebutuhan. Bisync adalah protokol yang berhasil mengatasi masalah dalam kompleksitas framing pesan.

1.2.    Rumusan Masalah
             Pengiriman data yang dilakukan per blok tentu tidak begitu saja dikirimkan, pengiriman memerlukan aturan-aturan yang ada dalam suatu protocol. Untuk itu protocol Bisynch dikembangkan. Bisynch hanya dapat digunakan untuk operasi sinkron secara Half-Duplex pada rangkaian titik-ke-titik atau Multi-drop menggunakan dua atau empat kawat.

1.3.    Lingkup Permasalahan
Pada jurnal ini penulis akan mengulas pengiriman data yang menggunakan Protokol Sinkron Biner (Bisynch).

 1.4       Tujuan Penelitian
             Tujuan daripada jurnal ini ialah untuk mengtahui bagaiman peran protocol Bisynch dalam pengiriman data.

1.5.    Metode Penelitian
Dalam jurnal ini pendekatan pembahasan yang digunakan ialah Bagaimana proses framing pada kasus ini.

II. LANDASAN TEORI

Protokol Sinkron Biner (Bisynch) memungkinkan data seri untuk dikirimkan dalam blok-blok, setiap blok diawali dengan sederetan bit penyesuaian yang biasanya berupa karakter ASCII SYN. Bisynch hanya dapat digunakan untuk operasi sinkron secara Half-Duplex pada rangkaian titik-ke-titik atau Multi-drop menggunakan dua atau empat kawat. Karakter SYN digunakan oleh penerima untuk mendapatkan karakter sinkronisa-si, setelah mendapatkan karakter tersebut sisa data yang diterima merupakan data dengan karakter terdiri dari 8  bit. Setelah satu blok diterima, penerima akan memberitahu pengirim bahwa data telah diterima dengan atau tanpa kesalahan. Jika  tanpa kesalahan, penerima mengirim ACK. Jika dengan kesalahan, penerima mengirim NAK. Jika yang dikirim adalah NAK, maka pengirim akan mengulang blok data yang dengan tanda NAK tersebut.


 1.              Konfigurasi  Protokol Bisynch 
                 
Konfigurasi Protokol Bysynch

Format protokol Bisynch ditunjukan pada gambar di atas. Dua karakter SYN diikuti karakter Start-Of-Header (SOH) dan diikuti Headernya. Header ini mungkin diikuti oleh karakter End-Of-Header (EOH) sebelum karakter Start-Of-Text (STX) yang menunjukkan awal dari pesan yang sesungguhnya. Akhir dari pesan yang dikirim ditandai dengan karakter End-Of-Transmission-Block (ETB), atau End-Of-Text (EOT) jika blok tersebut merupakan blok terakhir. Header tidak selalu muncul tetapi jika muncul bagian ini berisi sejumlah informasi antara lain station kendali dan prioritasnya. Setiap blok data, kecuali blok terakhir, diakhiri dengan karakter End-Of-Transmission-Block (ETB), tetapi blok terakhir diakhiri karakter End-Of-Text (ETX). Setiap karakter diperiksa untuk mengeta-hui ada tidaknya kesalahan dan setelah sati blok selesai dikirimkan karakter Block-Check (BCC). Akhir pengiriman ditandai dengan karakter End-Of-Transmission (EOT). Jika sebuah blok data diterima tanpa kesalahan, station penerima akan mengirimkan karakter ACK0 dan ACK1 secara bergantian untuk meyakinkan bahwa setiap Acknowledgement sesuai dengan blok data yang baru saja dikirimkan. ACK = DLE. DLE adalah Data Link Character. Jika terdapat kesalahan, dikirimkan NAK (Negative Acknowledgement) kestation pengirim, yang berarti bahwa pengirim harus mengirim ulang blok yang baru saja dikirimkan.

2.             Contoh-contoh Protokol Bisynch.

a.             Pada sambungan titik-ke-titk, station pengendali mengirimkan ENQ yang apabila diterima oleh station penerima, station ini mengirim ACK0. Pada saat karakter ACK diterima oleh station pengirim, station ini akan mengirimkan data yang mempunyai panjang dua blok. Setiap blok diterima tanpa ada kesalahan dan statiun penerima akan mengirimkan ACK1 diikuti dengan ACK0. Lihat gambar berikut :


Konfigurasi Protokol

b.             Blok Data 1 berisi kesalahan sehingga station penerima mengirimkan NAK ke pengirim. Blok pertama ini oleh pengirim akan dikirim kembali tanpa kesalahan, sehingga penerima akan mengirimkan ACK1. Sekarang pengirim boleh mengirim blok data 2.

 Konfigurasi Protokol

c.  Blok Data 1 berisi kesalahan sehingga station penerima mengirimkan NAK ke pengirim. Blok pertama ini oleh pengirim akan dikirim kembali tanpa kesalahan, sehingga penerima akan mengirimkan ACK1. Sekarang pengirim boleh mengirim blok data 2.


Konfigurasi Protokol

3.    Kerugian  Protokol Bisynch dan cara mengatasi
Dalam sistem Automatic Repeat Request (ARQ) dasar seperti di atas, station pengirim mengirim-kan sebuah blok data dan menunggu tanda bahwa blok tersebut telah doterima dengan benar. Dalam sistem yang lebih rumit, sejumlah blok dapat dikirimkan tanpa harus menunggu Acknowledge-ment. Jika station penerima menerima blok yang berisi kesalahan, station ini akan mengirimkan karakter NAK, dan pada saat yang sama, akan mengabaikan blok-blok berikutnya sampai blok yang berisi kesalahan tadi telah diterima kembali dengan benar. Jika karakter NAK diterima oleh station pengirim, station ini akan mengirimkan kembali blok yang berisi kesalahan serta blok-blok lain yang mengikutinya. Prinsip dasar dari sistem ARQ tersaji pada gambar berikut :




Sistem ARQ
Prosedur yang dijelaskan di atas adalah cara yang digunakan oleh IBM dan perusahaan lan dapat menggunakan sedikit modifikasi atas versi Bisynch ini. Protokol Bisynch mempunyai dua kerugian :
a. Adanya keharusan bagi setiap blok untuk diacknowledge sebelum blok berikutnya dikirim berarti protokol ini bekerja secara half-duplex sehingga mengurangi throughput system
b. Karakter DLE harus digunakan untuk memberikan tingkat transparansi pesan yang diinginkan. Sehingga bentuknya menjadi sbb :

DLE

Kerugian-kerugian di atas dapat diatasi dengan menggunakan protokol seperti High-level Data-Link Control (HDLC), Synchronous Data-Link Control (SDLC) dan X25 dari ITU-T. HDLC adalah protokol dari ISO (International Standard Organization) dan SDLC merupakan salah satu versinya dan kedua protokol dianggap sama kecuali jika memerlukan perhatian khusus. X25 merupakan versi lain dari HDLC yang digunakan untuk dapat mengakses jaringan Packed-Switched.

IV. Penutup

Kesimpulan:
a.       Protokol ini memiliki kerugian, salah satunya mengurangi throughput.
b.       Protocol ini tidak cocok dengan operasi tak sinkron atau fullduplex.

DAFTAR PUSTAKA
[1] D C Greenkomunikasi data, yogyakarta, Indonesia: Andi, 1996.