Monday, October 29, 2012

Algoritma 3DES Pada Proses Enkripsi di VPN (revisi)


Algoritma  3DES Pada Proses Enkripsi di VPN

Alex Firdaus

Ilmu Komputer
Fakultas Pendidikan Matematika Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Pendidikan Indonesia
Jalan Dr. Setiabudhi No.229 Bandung 40154 Jawa Barat – Indonesia
six_alex_six@yahoo.com


Abstrak ~ Enkripsi ialah suatu proses yang mengkonversikan suatu data kedalam sutau data yang tak dapat dimengerti seperti halnya data sebelumnya. Proses ini biasanya dipakai untuk mengamankan suatu data agar ketika orang yang tidak memiliki hak untuk menerima data tersebut tidak dapat memahami data tersebut. Lain halnya dengan orang yang memiliki hak untuk menrima dan membacanya, orang ini memiliki kunci untuk mengembalikan data yang telah dienkripsi kedalam bntuk yang awal, sehingga dapat dipahami apa maksud atau arti dari data tersebut. Proses pengembalian data tersebut itulah yang inamakan dengan dekripsi.
Algoritma 3DES ialah salah satu algoritma enkripsi data yang sering diguanakan di dunia. Algoritma ini sendiri ialah algoritma DES (Data Encryption Standard) yang diulang sebanyak 3 kali. Algoritma ini sangat cocok dan memang kerap digunakan pada teknologi VPN (Virtual Private Network) yang menjamin keamanan interkoneksi. VPN sendiri ialah teknologi yang menjamin keamanan jaringan meskipun memakai jaringan public seperti internet atau yang lainnya dengan menggunakan tunnel diantara ujung-ujung koneksinya. 

Kata kunci: 3DES, enkripsi, dekripsi, keamanan, VPN.


I.                     PENDAHULUAN
1.1.    Latar Belakang
Teknologi yang semakin maju dengan pesat dapat membantu semua kegiatan manusia disetiap harinya, dari situasi seperti itu, berbagai hal penting seperti data perusahaan atau instansi disimpan dan diolah oleh teknologi tersebut. Namun hal tersebut menjadikan perusahaan atau instansi itu sangat bergantung kepada teknologi tersebut. Seperti yang kita tahu, kejahatan di dunia maya sangat tinggi sehingga perusahaan atau insatansi yang ingin memiliki penyimpanan data yang terintegrasi dengan satu sama lain dengan cabangnya harus menjamin keamanan data yang tak ternilai.
Jurnal ini akan menjelaskan suatu solusi dari permasalahan di atas. Jurnal ini akan menjelaskan bagaimana VPN dapat menjadi solusi dari permasalahan yang dapat menimpa pada siapapun. pada teknologi VPN tersebut, terdapat banyak langkah yang membentuk suatu keamanan interkoneksi yang melewati jaringan public. Hal tersebut salah satunya terbentuk karena adanya proses enkripsi pada data yang akan dikirim. Proses enkripsi tersebut umumnya terjadi sebelum terjadinya proses tunneling pada VPN. Pada proses enkripsi trsebut banyak algoritma enkripsi yang dapat digunakan, namun ada kekurangan dan ada kelebihannya juga. 
1.2.    Rumusan Masalah
Bagaimana proses enkripsi data pada proses VPN sehingga dapat menjadikan VPN menjadi solusi keamanan interkoneksi melewati jaringan public seperti internet atau yang lainnya.
1.3.    Lingkup Permasalahan
Pada jurnal ini penulis membatasinya hanya pada bagaiman proses enkripsi pada proses VPN dan kenapa algoritma 3DES yang dipakai pada proses enkripsi.
1.4.    Tujuan Penelitian
Tujuan daripada jurnal ini ialah untuk mengtahui bagaiman peran algoritma 3DES pada proses enkripsi di VPN.
1.5.    Metode Penelitian
Dalam jurnal ini pendekatan pembahasan yang digunakan ialah:
a.       Dari beberapa proses dalam VPN, proses enkripsilah yang akan kita bahas .
b.       Dari beberapa algoritma enkripsi, algoritma 3DES yang akan kita bahas .

II.                  LANDASAN TEORI
Algoritma 3DES ialah salah satu algoritma enkripsi data yang sering diguanakan di dunia. Algoritma ini sendiri ialah algoritma DES (Data Encryption Standard) yang diulang sebanyak 3 kali. Algoritma ini sangat cocok dan memang kerap digunakan pada teknologi VPN (Virtual Private Network) yang menjamin keamanan interkoneksi.
VPN adalah teknologi yang menjamin keamanan jaringan meskipun memakai jaringan public seperti internet atau yang lainnya dengan menggunakan tunnel diantara ujung-ujung koneksinya.  Ketika data akan masuk ke dalam tunnel, maka data teersebut akan terlebih dahulu dienkripsi. Setelah proses enkripsi tersebut selesai barulah data yang teelah terenkripsi masuk kedalam tunnel. Ketika data teersebut keluar dari ujung tunnel yang satunya lagi, barulah data tersebut kembali di konversi ke bentuk semula dengan proses dekripsi. Selain yang penulis sbutkan, masih ada beberapa langkah proses dalam VPN yang mnjadikan VPN sebagai solusi keamanan interkoneksi yang melewati jaringan public.
Ada banyak implementasi perangkat lunak dan perangakat keras DES. Melihat pengertian 3DES diatas, pengulangan sebanyak 3 kali sangatlah penting  guna mencegah meet-in-the-middle-attack.
Ada beberapa versi 3DES yang bisa dibentuk yaitu :
Dalam bentuk sederhana 3DES (mode EEE) dapat dituliskan:
Enkripsi:                C=Ek3(Ek2(Ek1(P)))
Dekripsi:                D=Dk1(Dk2(Dk3(C)))

Versi pertama 3DES menggunakan 2 buah kunci (mode EDE):
Enkripsi:                C=Ek1(Ek2(Ek1(P)))
Dekripsi:                D=Dk1(Dk2(Dk1(C)))

Versi kedua 3DES menggunakan 3 buah kunci (mode EDE):
Enkripsi:                C=Ek3(Dk2(Ek1(P)))
Dekripsi:                D=Dk1(Ek2(Dk3(P)))

III.               HASIL PENELITIAN
3DES memungkinkan pengguna memakai tiga sub kunci dengan masing-masing panjang 64 bit. Data dienkrip dengan kunci pertama kemudian didekrip dengan kunci kedua dan terakhir dienkrip lagi dengan kunci ke tiga.

Ada banyak implementasi perangkat lunak dan perangakat keras DES. Melihat pengertian 3DES diatas, pengulangan sebanyak 3 kali sangatlah penting  guna mencegah meet-in-the-middle-attack.

IV.                PENUTUP
Ada beberapa kesimpulan yang dapat kita ambil, diantaranya:
a.       Banyak system yang mendukuang perintah 3DES, atau utility dan library yang dapat digunakan untuk 3DES
b.       Pengulangan yang dilakukan oleh 3DES sangat penting untuk menghindari meet-in-the-middle-attack.
c.        Proses enkripsi pada VPN sangat penting guna merahasiakan data yang dikirim.

UCAPAN TERIMA KASIH
Penulis mengucapkan terimakasih kepada:
1.       Allah SWT yang telah memberikan seglanya bagi klencaran penulisan jurnal ini.
2.       Orang tua saya yang senantiasa mndoakan saya setiap saat.
3.       Bapak Eddy Prasetyo Nugroho, selaku dosen pembimbing.
4.       Teman-teman sekalian baik yang terlibat langsung maupun secara tak langsung.
5.       Semua pihak yang tak dapat saya sbutkan disini semua.

DAFTAR PUSTAKA
[1]        Purbo Ono W. dan Wiharjito Tony, keamanan jaringan internetJakarta, Indonesia: PT. Elex Media Komputindo, 2000.
[2]        Munir Rinaldi, Kriptografi, Bandung, Indonesia: Informatika, 2006.
[3]       Thomas Tom, Network Security First-Step, Yogyakarta, Indonesia: ANDI, 2005


Sunday, October 14, 2012

Ragam dialog yang dapat digunakan dalam pengembangan software.



1.    Berbasis bahasa pemrograman
Ragam dialog ini sudah pasti digunakan karena untuk mengembangkan software ini kita harus menggunakan salah satu bahasa pemrograman yang cocok dengan kebutuhan kita.
2.    Berbasis bahasa alami
Ragam dialog ini digunakan berbarengan dengan ragam berbasis bahasa pemrograman. Missal untuk query data pada sistem.
3.    Sistem menu
Sangat cocok dengan yang akan saya kembangkan, ragam dialog ini memang akan sangat membantu dan memudahkan user dalam penggunaannya.
4.    Antar muka berbasis interaksi grafis
Ini akan sangat membantu pemilik usaha untuk mempermudah pengkontrolan, penganalisaan perkembngan usahanya dari laporan rutin.

Tuesday, October 2, 2012

Sistem yang mirip dengan yang akan dikembangkan.

Untuk software yang akan saya kembangkan ini, saya mencari contoh software yang diimplementasikan dalam bidang yang sama di internet dengan menggunakan search engine google. Namun dalam pencarian tersebut saya tidak menemukan software yang sama atau mirip. Kebanyakan yang saya temukan ialah web-web yang mengiklankan jasa penitipan binatang peliharaan. Berbeda dengan software yang akan saya kembangkan, yaitu akan diimplementasikan di tempat penyedia jasa tersebut.

Latar Belakang Pengembangan software.

Dewasa ini banyak orang yang memiliki binatang peliharaan. Dengan kondisi seperti ini banyak peluang bisnis yang bisa dimanfaatkan. Semakin maraknya petshop yang bermunculan dimana-mana, di dalam petshop tersebut tidak hanya menyediakan binatang peliharaan yang diperjual belikan tapi kini menyediakan macam-macam kebutuhan untuk binatang peliharaan tersebut. Untuk contohnya kita bisa sebutkan kandang, makanan, aksesoris dan lain-lain. Satu lagi peluang yang bisa dimanfaatkan dari maraknya binatang peliharaan ialah menyediakan jasa penitipan binatang peliharaan. Dalam kondisi-kondisi tertentu orang bisa saja tidak memiliki waktu untuk menjaga dan merawat binatang peliharaannya. Oleh karena itu banyak pula yang membuka jasa penitipan binatang peliharaan denghan fasilitas-fasilitas yang sangat baik dan terjamin. Oleh karena itu saya merencanakan akan mengembangkan software untuk digunakan dalam tempat penyedia jasa tersebut.

Sistem yang akan dibangun: software penitipan hewan peliharaan.

Software yang akan saya kembangkan ialah software yang nantinya akan digunakan oleh penjaga penerima jasa penitipan binatang peliharaan. Dalam software ini, software dapat merekam data dari pemilik binatang yang dititipkan. Misal data nama pemilik, alamat pemilik dan yang lainnya. Kemudian sistem dapat merekam data binatang yang dititipkan, misalnya jenis hewan dan yang lainnya. Selain itu sistem akan merekam hal-hal apa saja yang harus diperhatikan dari binatang yang dititipkan misalnya kebiasaan dari binatang tersebut atau penyakit yang sedang diderita. Selain itu sistem ini dapat langsung digunakan dalam bertransaksi harga penitipan. Harga penitipan setiap jenis binatang dan ukuran binatang akan berbeda. Selain itu yang akan membedakan harga dari penitipan adalah kelas-kelas ruangan penitipan. Yang nantinya akan dikalikan dengan lama hari penitipan. Sistem ini akan dilengkapi dengan fitur pencarian, misal pencarian kandang yang tersedia, pencarian binatang yang sedang dititipkan dan yang lainnya.